Mode bisa mengubah sesuatu yang dulunya tampak jelek menjadi tren dan minati kalangan muda saat ini. Dulu gigi tidak rata, gingsul, bertaring dianggap merusak penampilan. Bahkan di Indonesia seperti di Bali memiliki tradisi mengikir gigi menjadi rata. Kemudian ada tren ramai-ramai memakai behel untuk mengubah tampilan gigi menjadi rata dan rapat. Sekarang ? Di Jepang berkembang tren baru yang cukup banyak di minati ABG dan wanita muda. Mereka beramai ramai membuat gigi mereka yang tadinya rapat dan rata dibuat sengaja seperti gigi gingsul atau bertaring. Tren yang kini polpuler di Jepang juga difasilitasi oleh Salon gigi untuk membuat gigi gingsul, dan perawatan ini dilakukan oleh dokter gigi dengan biaya yang cukup besar. Gigi gingsul sehingga tampak sedikit bertaring tenar disebut Yaeba ini membutuhkan biaya sekitar $ 390 atau 3,5 juta rupiah. Ada juga sebuah produsen kosmetik yang membuat produknya untuk menciptakan efek yaeba dengan menggunakan perekat taring mini non permanen untuk membuat gigi tampak gingsul. Di Indonesia sendiri siapa yang bergigi gingsul pasti merasa gigi gingsulnya adalah suatu kelebihan. Karena semua orang mengatakan gigi gingsul justru membuat senyum tampak lebih menawan dan menambah kecantikan. Demikian di Jepang, gigi gingsul atau yaeba ini dianggap membuat tampilan seseorang tampak lebih muda, imut dan menggemaskan. Gigi gingsul yang terbentuk secara alami karena pertumbuhan gigi yang tertunda dan mendesak gigi lainnya atau karena rahang mulut yang lebih kecil sehingga tidak memberikan ruang cukup bagi pertumbuhan gigi. Tren gigi gingsul atau yaeba sendiri berkembang karena penampilan beberapa pesohor yang bergigi gingsul membuat yaeba makin diminati. Lihat saja seperti model Lara Stone, Georgia Jagger, Jessica Hart dan si bintang film Hollywood, Kristen Dunst yang tampak menawan senyumnya dengan gigi gingsul. Yah sekarang justru ketidaksempurnaan membuat manusia menjadi lebih sempurna
Minggu, 08 Maret 2015
Gigi Taring menjadi Tren di Jepang
Mode bisa mengubah sesuatu yang dulunya tampak jelek menjadi tren dan minati kalangan muda saat ini. Dulu gigi tidak rata, gingsul, bertaring dianggap merusak penampilan. Bahkan di Indonesia seperti di Bali memiliki tradisi mengikir gigi menjadi rata. Kemudian ada tren ramai-ramai memakai behel untuk mengubah tampilan gigi menjadi rata dan rapat. Sekarang ? Di Jepang berkembang tren baru yang cukup banyak di minati ABG dan wanita muda. Mereka beramai ramai membuat gigi mereka yang tadinya rapat dan rata dibuat sengaja seperti gigi gingsul atau bertaring. Tren yang kini polpuler di Jepang juga difasilitasi oleh Salon gigi untuk membuat gigi gingsul, dan perawatan ini dilakukan oleh dokter gigi dengan biaya yang cukup besar. Gigi gingsul sehingga tampak sedikit bertaring tenar disebut Yaeba ini membutuhkan biaya sekitar $ 390 atau 3,5 juta rupiah. Ada juga sebuah produsen kosmetik yang membuat produknya untuk menciptakan efek yaeba dengan menggunakan perekat taring mini non permanen untuk membuat gigi tampak gingsul. Di Indonesia sendiri siapa yang bergigi gingsul pasti merasa gigi gingsulnya adalah suatu kelebihan. Karena semua orang mengatakan gigi gingsul justru membuat senyum tampak lebih menawan dan menambah kecantikan. Demikian di Jepang, gigi gingsul atau yaeba ini dianggap membuat tampilan seseorang tampak lebih muda, imut dan menggemaskan. Gigi gingsul yang terbentuk secara alami karena pertumbuhan gigi yang tertunda dan mendesak gigi lainnya atau karena rahang mulut yang lebih kecil sehingga tidak memberikan ruang cukup bagi pertumbuhan gigi. Tren gigi gingsul atau yaeba sendiri berkembang karena penampilan beberapa pesohor yang bergigi gingsul membuat yaeba makin diminati. Lihat saja seperti model Lara Stone, Georgia Jagger, Jessica Hart dan si bintang film Hollywood, Kristen Dunst yang tampak menawan senyumnya dengan gigi gingsul. Yah sekarang justru ketidaksempurnaan membuat manusia menjadi lebih sempurna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar