Rabu, 11 Maret 2015

Mahalnya Potong Rambut di Salon Jepang

Ada alasan yang cukup kuat sehingga lahirlah saran yang mungkin agak aneh atau tidak biasa terdengar oleh kebanyakan orang. Alasannya adalah karena ongkos cukur rambut sangat mahal di Jepang. Kita bisa bandingkan dengan Jakarta misalnya, pria biasanya rutin mencukur rambut minimal 1 kali dalam satu atau dua bulan. Ongkos yang harus dibayar kepada tukang cukurpun cukup murah yakni antara Rp 6.000 sampai 8.000 rupiah. Nah tentunya kita bertanya-tanya berapa kira-kira ongkos cukur rambut di Jepang?

chiba-japan-hair-salon

Di Jepang ongkos cukur rambut yang paling murah yaitu 1.000 yen ( setara dengan Rp.100.000 dg kurs 1 yen = 100 rupiah ). Harga ini adalah harga untuk cukur rambut sekelas barber shop atau tukang cukur rambut biasa di Indonesia. Bagaimana dengan harga-harga yang ditawarkan oleh salon? Harga yang ditawarkan oleh sebuah salon untuk perawatan potong rambut wanita, creambath, dan pewarnaan rambut, massage, dan perawatan tubuh lainnya berkisar di antara 7.560 yen, 8.610 yen, 9.760 yen, 5.960 yen, 2.940 yen, 3.360 yen, 3.780 yen, 3.150 yen, 7.770 yen, 3.970 yen.

en

Namun pelayanan salon tersebut sesuai dengan harga yang mereka tawarkan, salon Jepang 180 derajat berbeda dari salon Indonesia, jika ada pelangggan ingin potong rambut maka pelanggan akan dipilihkan ke berbagai list stylist yang udah terpampang disitu, tiap stylist itu beda beda harganya. Jika pelanggan masuk di salon jepang pelanggan akan disambut ramah oleh para karyawan salon, mereka akan menyilahkan untuk duduk walaupun kita cuma mengantar. Diatas meja disediakan snack,koran,majalah yang siap dibaca, bahkan mereka juga menemani kita ngobrol sembari menunggu. Proses pemilihan style rambut juga mereka perhatikan, mereka tidak sembarangan memberi style, tapi diberi saran style rambut mana yang cocok buat jenis muka and kepalamu. Para pekerja di salon Jepang adalah orang-orang profesional, jadi sesuai dengan harganya yang mahal pelayanannya juga memuaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar