BAHAYA JUNKFOOD
JUNK
FOOD? Siapa yang nggak kenal sih! Begitu banyak di sekitar kita dan
sangat bertaburan. Tengok aja kanan kiri, depan belakang, bila perlu
dalam rumah kita sendiri, dan dalam tubuh kita penuh dengan junk food.
Apa sih junk food itu? Sama nggak dengan fast food? Yang
dimaksud junk food adalah makanan sampah. Bukan makanan yang dari tong
sampah lho ya, tapi makanan yang sudah nggak berguna lagi bagi tubuh.
Contohnya pizza, kentang goreng, serta aneka biskuit. Permen juga
termasuk. Sedangkan minuman yang berkategori junk food adalah aneka
minuman yang mengandung soda dan manis.
Kalau
fast food adalah makanan cepat saji. Maksudnya adalah makanan yang
penyajiannya tidak memerlukan waktu lama. Pokoknya dalam hitungan menit
makanan itu bisa disajikan. Contohnya adalah mie dengan aneka rasa yang
sering Sobat makan itu. Beda kan? Tapi, fast food itu ada
juga yang bergizi asal aja bahan-bahannya juga mengandung vitamin dan
mineral, misalnya burger atau sandwich yang dipadu dengan sayuran segar
seperti selada, tomat, dan mentimun. Gitu juga mie. Kalau Sobat makannya
ditambah telur plus sayuran lengkap, oke juga.
Hanya
saja frekuensi mengonsumsinya mungkin yang harus dikurangi. Jangan
terlalu sering Sobat. Kalau sebulan sekali makannya sih nggak pa-pa.
Tapi kalau tiap hari, wah…itu yang nggak bagus. Lagian bisa merusak
mata. Apa hubungannya? Merusak mata pencaharian maksudnya, he.he.he.he…
SOBAT
DJ, kapan sih awal munculnya fast food itu? Tradisi makan makanan ini
di populerkan pertama kali oleh bangsa Amerika sejak abad 19. Ketika itu
negara adikuasa tersebut baru memulai era industri. Jam kerja yang
dulunya singkat menjadi bertambah panjang karena masyarakatnya tidak
lagi berkutat dalam pertanian tetapi mulai bekerja di pabrik-pabrik.
Otomatis pola makannya juga berubah dong ya? Mereka dituntut untuk kerja
keras dengan meminimalkan jam istirahat termasuk mengurangi waktu
makan. Jadi makan aja harus cepet dan nggak boleh lelet. Soalnya,
perusahaan bisa rugi besar…..
Lalu abad ke-20 mulai muncul restoran fast food yang pertama kali, tahun
1950, di Amerika juga. Kemudian berkembang sampai ke seluruh dunia,
termasuk juga di Indonesia. Sampai sekarang resto-resto yang menyediakan
makanan jenis ini sangat buannyaak… banget. Mulai yang high klass
sampai kelas kaki lima ada. Komplit. Variasi menu dan rasanya pun makin beragam. Nggak cuma sepotong roti yang ditambahi dengan irisan daging plus slada.
Faktanya,
kebiasaan makan bergaya modern ini sangat disukai oleh masyarakat
dunia. Pokoknya bener-bener cocok dengan masa kini. Mungkin cara
makannya itu ya, yang bikin orang tertarik. Soalnya nggak pakai etika makan sih! Kita makan bisa sambil berdiri bahkan sambil jalan pun sah-sah aja. Coba kalau makan yang bener, pasti kan kudu duduk dan makan di meja makan, pakai piring lengkap dengan sendok-sendoknya. Trus,
pakai aturan makan yang njelimet and mesti disesuaikan dengan budaya
atau kebiasaan masyarakat setempat. Makan nggak boleh sambil ngomong
apalagi asyik ngobrol. Nah, kalau makan fast food, kaidah rumit seperti
itu udah nggak ada lagi. Bebas, malah lebih asyik dan seru kalau makannya rame-rame. Sambil ngobrol dan ketawa-ketawa lagi! Bener-bener kebalik…..
Tapi
SOBAT DJ, yang perlu diwaspadai adalah makanan fast food yang junk
food. Apalagi tuh? Yaitu makanan cepat saji plus tidak bergizi lagi.
Sobat tahu kan, kalau fast food itu bisa jadi pemicu beragam penyakit
menyeramkan, misalnya, jantung koroner, hipertensi, bahkan kanker yang
belum ada obatnya itu.
Apa
hubungannya ya? Sobat, fast food itu kan makanan yang banyak ngandung
kalori. Kalau kalori yang masuk ke tubuh kita berlebihan maka hormon insulin
yang bertugas mengubah karbohidrat menjadi gula darah juga meningkat.
Itu akan menyebabkan pembuluh darah rusak karena dijejali banyak
kotoran, termasuk kolesterol jahat itu. Merusak jantung deh akhirnya.
Kalori yang berlebih juga menyebabkan tekanan darah meningkat. Jadilah kita kena hipertensi juga.
Dampak
lain selain sering makan fast food yaitu kena obesitas atau kegemukan.
Sobat semua terutama yang cewek nggak mau kan tampil gendut. Di samping
kurang terlihat oke sehingga bikin kita kurang pede, obesitas itu tempat
sarang penyakit. Nggak nakut-nakutin lho…. Gemuk kalau sehat juga nggak
pa-pa koq. Yang penting kita waspada aja. Apalagi zat karsinogenik yang
lama mengendap di dinding usus itu juga berdampak menyeramkan, dapat memicu tumbuhnya kanker.
Junk food apalagi. Banyak ruginya dari pada untungnya jika kita mengonsumsinya. Namanya aja makanan sampah, jadi sumbangan gizi atau nutrisinya nggak ada sama sekali. Kandungan
kalorinya sangat tinggi. Apalagi garam, gula, dan lemaknya. Wow…tinggi
selangit. Ini nih, yang berbahaya. Segala sesuatu yang berlebih itu
ternyata sangat tidak baik.
Makanan
yang tergolong ke dalam junk food antara lain, keripik kentang, aneka
dessert, permen, cake, macam-macam biskuit, dan semua fast food yang
digoreng. Contohnya ya..gorengan yang sering Sobat makan itu. Lihat
aja minyak yang dipakai buat goreng, uiteeem…sekale. Nah, itu yang
bahaya. Lagian junk food itu miskin banget sama vitamin, protein, dan
mineral. Padahal ketiganya sangat berperan dalam tubuh kita.
Selain
makanan yang mesti para sobat waspadai juga minuman junk food yang
sumbangan buruknya terhadap kesehatan sangat besar. Misalnya minuman
bersoda atau berkarbonasi. Penggunaan sodium yang berlebihan menyebabkan aliran dan tekanan darah meningkat, maka akan muncul
penyakit jantung yang disusul dengan stroke. Bisa juga ginjalnya yang
terganggu. Dan seabrek penyakit serius mulai rajin mengintai.
Sekedar
tahu Sobat, sodium hanya boleh dikonsumsi untuk remaja seusia Sobat
paling banyak 3300 mg atau 1 3/5 sendok teh dalam sehari. Nggak boleh
lebih dari itu.
Ada lagi Sobat, hindari juga minuman junk
food yang mengandung banyak gula. Terutama gula buatan. Gula jenis ini
bisa menyebabkan kerusakan pada gigi serta obesitas. Sama dengan
konsumsi sodium, konsumsi gula juga harus dibatasi. Batas yang boleh
kita konsumsi hanya 4 gr atau 1 sendok teh setiap harinya.
Makanya
jangan disalahin Sobat bisa gendut karena banyak makan. Karena dan
ternyata, jenis makanan yang masuk ke tubuh kita juga mempengaruhi.
Mulai
sekarang kita harus bijak dalam memilih makanan. Jangan asal makan aja.
Usahakan para Sobat menghindari makanan fast food dan junk food yang
jelas-jelas miskin nutrisi itu. Lebih tepatnya miskin serat. Padahal,
serat tersebut berfungsi untuk memperlancar proses pembuangan apalagi pada buang air besar.
Contoh
yang nyata aja Sobat ya, sekarang Sobat yang kelas XII sekolahnya kan
sampai sore. Nah, kita ada jeda waktu istirahat kedua pukul 12.30 sampai
setengah dua. Karena jam itu jam makan siang,
makanan yang kita makan pun harus makan dengan menu makan siang,
meliputi nasi (sebagai karbohidrat), vitamin (dari sayuran), serta
protein (dari lauk). Zat-zat itu yang sangat kita perlukan. Kan habis istirahat Sobat belajar lagi.
Jadi
yang kita makan harus itu. Bukan makanan fast food atau gorengan aja.
Udah fast food, junk food lagi. Gimana pelajaran yang diajarin guru ke
kita bisa masuk, lha wong yang dimakan fast and junk food semua.
Bukannya
nggak boleh, Sobat. Boleh makan fast food yang ada di mall-mall itu
tapi cukup sebulan sekali aja. Jangan keseringan. Selain kita lebih
menghargai makanan tradisional, gengsi kita nggak turun kok kalau kita
lebih seneng memilih karedok dan gado-gado.
Yang penting Sobat, ketika kita makan empat
serangkai (nasi, sayur, lauk, dan buah) yang disebut di atas mesti
dipenuhi dulu. Kalau nggak, kita bakalan loyo di kelas. Soalnya asupan
gizinya nggak ada sama sekali. Kalau udah gitu, jelas lagi namanya
penyakit paling suka bertandang ke tubuh para Sobat. Padahal bentar lagi
ujian nasional kan? Para Sobat kudu jaga kondisi. Masih inget pesan Pak
Arif kan? Syarat nomor satu untuk ikut ujian nasional adalah KESEHATAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar