Senin, 09 Maret 2015

BAHAYA JUNKFOOD


JUNK FOOD? Siapa yang nggak kenal sih! Begitu banyak di sekitar kita dan sangat bertaburan. Tengok aja kanan kiri, depan belakang, bila perlu dalam rumah kita sendiri, dan dalam tubuh kita penuh dengan junk food.

 

Apa sih junk food itu? Sama nggak dengan fast food?  Yang dimaksud junk food adalah makanan sampah. Bukan makanan yang dari tong sampah lho ya, tapi makanan yang sudah nggak berguna lagi bagi tubuh. Contohnya pizza, kentang goreng, serta aneka biskuit. Permen juga termasuk. Sedangkan minuman yang berkategori junk food adalah aneka minuman yang mengandung soda dan manis.

 

Kalau fast food adalah makanan cepat saji. Maksudnya adalah makanan yang penyajiannya tidak memerlukan waktu lama. Pokoknya dalam hitungan menit makanan itu bisa disajikan. Contohnya adalah mie dengan aneka rasa yang sering Sobat makan itu. Beda kan? Tapi,  fast food itu ada juga yang bergizi asal aja bahan-bahannya juga mengandung vitamin dan mineral, misalnya burger atau sandwich yang dipadu dengan sayuran segar seperti selada, tomat, dan mentimun. Gitu juga mie. Kalau Sobat makannya ditambah telur plus sayuran lengkap, oke juga.

 

Hanya saja frekuensi mengonsumsinya mungkin yang harus dikurangi. Jangan terlalu sering Sobat. Kalau sebulan sekali makannya sih nggak pa-pa. Tapi kalau tiap hari, wah…itu yang nggak bagus. Lagian bisa merusak mata. Apa hubungannya? Merusak mata pencaharian maksudnya, he.he.he.he

 

SOBAT DJ, kapan sih awal munculnya fast food itu? Tradisi makan makanan ini di populerkan pertama kali oleh bangsa Amerika sejak abad 19. Ketika itu negara adikuasa tersebut baru memulai era industri. Jam kerja yang dulunya singkat menjadi bertambah panjang karena masyarakatnya tidak lagi berkutat dalam pertanian tetapi mulai bekerja di pabrik-pabrik. Otomatis pola makannya juga berubah dong ya? Mereka dituntut untuk kerja keras dengan meminimalkan jam istirahat termasuk mengurangi waktu makan. Jadi makan aja harus cepet dan nggak boleh lelet. Soalnya, perusahaan bisa rugi besar…..

 

Lalu abad ke-20 mulai muncul restoran fast food yang pertama kali,  tahun 1950, di Amerika juga. Kemudian berkembang sampai ke seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Sampai sekarang resto-resto yang menyediakan makanan jenis ini sangat buannyaak… banget. Mulai yang high klass sampai kelas kaki lima ada. Komplit. Variasi menu dan rasanya  pun makin beragam. Nggak cuma sepotong roti yang ditambahi dengan irisan daging plus slada.

 

Faktanya, kebiasaan makan bergaya modern ini sangat disukai oleh masyarakat dunia. Pokoknya bener-bener cocok dengan masa kini. Mungkin cara makannya itu ya, yang bikin orang tertarik. Soalnya nggak pakai etika makan sih! Kita makan bisa sambil berdiri bahkan sambil jalan pun sah-sah aja. Coba kalau makan yang bener, pasti kan kudu duduk dan makan di meja makan, pakai piring lengkap dengan sendok-sendoknya. Trus, pakai aturan makan yang njelimet and mesti disesuaikan dengan budaya atau kebiasaan masyarakat setempat. Makan nggak boleh sambil ngomong apalagi asyik ngobrol. Nah, kalau makan fast food, kaidah rumit seperti itu udah nggak ada lagi. Bebas, malah lebih asyik dan seru kalau makannya rame-rame. Sambil ngobrol dan ketawa-ketawa lagi! Bener-bener kebalik…..

 

Tapi SOBAT DJ, yang perlu diwaspadai adalah makanan fast food yang junk food. Apalagi tuh? Yaitu makanan cepat saji plus tidak bergizi lagi. Sobat tahu kan, kalau fast food itu bisa jadi pemicu beragam penyakit menyeramkan, misalnya, jantung koroner, hipertensi, bahkan kanker yang belum ada obatnya itu. 

 

Apa hubungannya ya? Sobat, fast food itu kan makanan yang banyak ngandung kalori. Kalau kalori yang masuk ke tubuh kita berlebihan maka hormon  insulin yang bertugas mengubah karbohidrat menjadi gula darah juga meningkat. Itu akan menyebabkan pembuluh darah rusak karena dijejali banyak kotoran, termasuk kolesterol jahat itu. Merusak jantung deh akhirnya.

Kalori yang berlebih juga menyebabkan tekanan darah meningkat. Jadilah kita kena hipertensi juga.  

 

Dampak lain selain sering makan fast food yaitu kena obesitas atau kegemukan. Sobat semua terutama yang cewek nggak mau kan tampil gendut. Di samping kurang terlihat oke sehingga bikin kita kurang pede, obesitas itu tempat sarang penyakit. Nggak nakut-nakutin lho…. Gemuk kalau sehat juga nggak pa-pa koq. Yang penting kita waspada aja. Apalagi zat karsinogenik yang lama mengendap di dinding usus itu juga berdampak menyeramkan,  dapat  memicu tumbuhnya kanker.

 

Junk food apalagi. Banyak ruginya dari pada untungnya jika kita mengonsumsinya. Namanya aja makanan sampah, jadi sumbangan gizi atau nutrisinya nggak ada sama sekali.  Kandungan kalorinya sangat tinggi. Apalagi garam, gula, dan lemaknya. Wow…tinggi selangit. Ini nih, yang berbahaya. Segala sesuatu yang berlebih itu ternyata sangat tidak baik.

 

Makanan yang tergolong ke dalam junk food antara lain, keripik kentang, aneka dessert, permen, cake, macam-macam biskuit, dan semua fast food yang digoreng. Contohnya ya..gorengan yang sering Sobat makan itu. Lihat aja minyak yang dipakai buat goreng, uiteeem…sekale. Nah, itu yang bahaya. Lagian junk food itu miskin banget sama vitamin, protein, dan mineral. Padahal ketiganya sangat berperan dalam tubuh kita.

 

Selain makanan yang mesti para sobat waspadai juga minuman junk food yang sumbangan buruknya terhadap kesehatan sangat besar. Misalnya minuman bersoda atau berkarbonasi. Penggunaan sodium yang berlebihan  menyebabkan aliran dan tekanan darah meningkat, maka akan  muncul penyakit jantung yang disusul dengan stroke. Bisa juga ginjalnya yang terganggu. Dan seabrek penyakit serius mulai rajin mengintai.

Sekedar tahu Sobat, sodium hanya boleh dikonsumsi untuk remaja seusia Sobat paling banyak 3300 mg atau 1 3/5 sendok teh dalam sehari. Nggak boleh lebih dari itu.

 

Ada lagi Sobat, hindari juga minuman  junk food yang mengandung banyak gula. Terutama gula buatan. Gula jenis ini bisa menyebabkan kerusakan pada gigi serta obesitas. Sama dengan konsumsi sodium, konsumsi gula juga harus dibatasi. Batas yang boleh kita konsumsi hanya 4 gr atau 1 sendok teh setiap harinya. 

 Makanya jangan disalahin Sobat bisa gendut karena banyak makan. Karena dan ternyata, jenis makanan yang masuk ke tubuh kita juga mempengaruhi.

 

Mulai sekarang kita harus bijak dalam memilih makanan. Jangan asal makan aja. Usahakan para Sobat menghindari makanan fast food dan junk food yang jelas-jelas miskin nutrisi itu. Lebih tepatnya miskin serat. Padahal, serat tersebut  berfungsi untuk memperlancar proses pembuangan apalagi pada buang air besar.

Contoh yang nyata aja Sobat ya, sekarang Sobat yang kelas XII sekolahnya kan sampai sore. Nah, kita ada jeda waktu istirahat kedua pukul 12.30 sampai setengah dua. Karena jam itu jam makan siang, makanan yang kita makan pun harus makan dengan menu makan siang, meliputi nasi (sebagai karbohidrat), vitamin (dari sayuran), serta protein (dari lauk). Zat-zat itu yang sangat kita perlukan. Kan habis istirahat Sobat belajar lagi.  

Jadi yang kita makan harus itu. Bukan makanan fast food atau gorengan aja. Udah fast food, junk food lagi. Gimana pelajaran yang diajarin guru ke kita bisa masuk, lha wong yang dimakan fast and junk food semua.

 

Bukannya nggak boleh, Sobat. Boleh makan fast food yang ada di mall-mall itu tapi cukup sebulan sekali aja. Jangan keseringan. Selain kita lebih menghargai makanan tradisional, gengsi kita nggak turun kok kalau kita lebih seneng memilih karedok dan gado-gado.

 

Yang penting Sobat, ketika kita makan  empat serangkai (nasi, sayur, lauk, dan buah) yang disebut di atas mesti dipenuhi dulu. Kalau nggak, kita bakalan loyo di kelas. Soalnya asupan gizinya nggak ada sama sekali. Kalau udah gitu, jelas lagi namanya penyakit paling suka bertandang ke tubuh para Sobat. Padahal bentar lagi ujian nasional kan? Para Sobat kudu jaga kondisi. Masih inget pesan Pak Arif kan? Syarat nomor satu untuk ikut ujian nasional adalah KESEHATAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar